Pengimbasan Inspiratif: Potret Diri dan Rasa Syukur dari Generasi Muda Rote Barat Laut

Pada tanggal 19 September 2025, UPTD SMP Negeri 1 Rote Barat Laut menyelenggarakan kegiatan pengimbasan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran diri, karakter positif, dan semangat reflektif di kalangan siswa. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari partisipasi dua siswa, Sisilia Henuk dan Sisen Tasi, dalam program Badan Narkotika Nasional (BNN) yang sebelumnya dilaksanakan di Kantor Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao. Kegiatan berlangsung tanpa sambutan kepala sekolah, namun didampingi oleh dua guru pendamping dan pegawai BNN yang turut mengawal jalannya sesi dengan penuh perhatian.

Materi pertama bertajuk “POTRETKU KINI DAN NANTI” dibawakan oleh Sisilia Henuk, siswa aktif yang tampil sebagai pemateri dengan penuh percaya diri. Dalam sesi ini, Sisilia mengajak peserta untuk mengenali potensi diri, memahami tantangan masa remaja, dan merancang masa depan dengan kesadaran dan komitmen. Ia membuka sesi dengan pertanyaan reflektif: “Siapa aku hari ini, dan siapa aku yang ingin hadir di masa depan?” Pertanyaan tersebut menjadi pemantik diskusi yang menggugah semangat para peserta untuk berpikir lebih dalam tentang arah hidup mereka.

Sisilia membagikan pengalaman berharga selama mengikuti kegiatan BNN, termasuk sesi konseling dan diskusi kelompok yang memperkuat pemahaman tentang bahaya narkoba dan pentingnya ketahanan pribadi. Ia menekankan bahwa potret masa depan tidak dibentuk secara instan, melainkan melalui proses refleksi, pilihan bijak, dan keberanian untuk berubah. Para peserta diajak untuk menuliskan potret diri mereka saat ini dan harapan mereka di masa depan, yang kemudian dibagikan dalam kelompok kecil sebagai bentuk refleksi bersama.

Materi kedua berjudul “TERIMA KASIH AKU” dibawakan oleh Sisen Tasi, siswa UPTD SMPN 1 Rote Barat Laut yang juga mengikuti kegiatan BNN. Dalam sesi ini, Sisen mengajak peserta untuk merenungkan makna syukur dan pentingnya menghargai diri sendiri. Ia menyampaikan bahwa rasa terima kasih bukan hanya ditujukan kepada orang lain, tetapi juga kepada diri sendiri atas perjuangan, keberanian, dan proses belajar yang telah dilalui. “Terima kasih bukan hanya kata, tapi bentuk penghargaan terhadap diri yang terus berjuang,” ucapnya dengan penuh ketulusan.

Sisen membagikan kisah pribadinya tentang bagaimana ia belajar menerima kekurangan dan menghargai setiap langkah kecil dalam hidupnya. Ia mengajak peserta untuk menuliskan surat terima kasih kepada diri mereka sendiri, sebagai bentuk penghargaan dan motivasi. Aktivitas ini menciptakan suasana haru dan reflektif, di mana banyak peserta merasa lebih dekat dengan diri mereka sendiri dan lebih sadar akan nilai-nilai yang mereka miliki.

Kehadiran dua guru pendamping dan pegawai BNN selama kegiatan berlangsung memberikan dukungan teknis dan moral. Mereka tidak mengambil alih sesi, tetapi berperan sebagai fasilitator yang memastikan suasana tetap kondusif dan mendukung proses pembelajaran yang dipimpin oleh siswa. Pendekatan ini memperkuat semangat partisipatif dan pemberdayaan siswa sebagai pemilik suara dan pengalaman.

Kegiatan ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh antusiasme. Para peserta aktif berdiskusi, bertanya, dan berbagi cerita. Mereka menunjukkan bahwa ketika diberi ruang untuk berbicara dan berefleksi, siswa mampu menghasilkan gagasan dan komitmen yang bermakna. Kedua pemateri tampil dengan percaya diri dan menunjukkan bahwa pengalaman bisa menjadi sumber pembelajaran yang kuat.

Sebagai penutup, seluruh peserta membuat “Deklarasi Potret dan Syukur,” yaitu komitmen pribadi untuk menjaga diri dari pengaruh negatif, mengembangkan potensi, dan menghargai proses hidup. Deklarasi ini ditulis dalam bentuk poster dan ditempel di ruang kelas sebagai pengingat bersama. Momen ini menjadi penutup yang penuh makna dan harapan bagi seluruh peserta.

Kegiatan pengimbasan ini membuktikan bahwa siswa bukan hanya penerima informasi, tetapi juga penyampai nilai. Sisilia Henuk dan Sisen Tasi telah menunjukkan bahwa dengan pengalaman, refleksi, dan keberanian, siswa dapat menjadi pemateri yang menginspirasi. Potret mereka kini adalah pelajar yang sadar dan bersyukur, dan potret mereka nanti adalah generasi yang siap membangun masa depan Rote Ndao dengan nilai-nilai positif.